Rencana Strategis
January 14, 2019
January 13, 2019
January 12, 2019
Kepala Sekolah = Manajer
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini guru bisa menjadi kepala sekolah dengan mendapatkan tunjangan khusus. Tugas kepala sekolah sendiri akan lebih fokus sebagai manajer sekolah.
Menurut Muhadjir, kebijakan tersebut telah tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
“Sudah ada permen nya (Fungsi kepala sekolah). Intinya kita alihkan selama ini kepala sekolah hanya sebagai tugas tambahan seorang guru, sekarang itu betul-betul pekerjaan tersendiri,” kata Muhadjir di SMK Negeri 26 Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (30/6/2018).
Dalam Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tersebut juga dijelaskan tugas pokok seorang kepala sekolah yang tidak lagi merangkap sebagai seorang guru. Melainkan fokus sebagai seorang manager sekolah, bertugas memembangkan dan meningkatkan mutu sekolah.
“Guru yang kemudian ditugaskan sebagai manajer sekolah. Jadi, kepala sekolah dan pengawas itu nanti adalah jabatan karir seorang guru yang selama ini tidak dianggap jabatan karir,” ucap dia.
Tidak hanya itu, kepala sekolah juga akan mendapatkan tunjangan khusus dalam jabatannya.
“Jadi nanti guru yang baik bisa jadi kepala sekolah, kepala sekolah yang baik jadi pengawas. Kita usahakan ada tunjangan khusus,” tandas Muhadjir.
Pada Bab VI Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 juga disebutkan beberapa poin tugas pokok kepala sekolah pada pasal 15. Diantaranya adalah beban kepala sekolah sepenuhnya melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.
Kemudian mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan delapan standar nasional pendidikan. Kepala sekolah juga bisa melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan agar proses pembelajaran atau pembimbingan tetap berlangsung pada satuan pendidikan yang bersangkutan, tugas tersebut diluar tugas pokok.
Syarat-syarat guru menjadi kepala sekolah juga diatur dalam Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tersebut.
Manajer perempuan
Saat ini sudah banyak pekerja perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk pekerjaan, apakah itu perempuan muda yang masih single hingga perempuan yang telah menikah dan memiliki keluarga. Dari gaya hidup, kebiasaan hingga sikap yang ditunjukkan sehari-hari, dengan mudah terlihat bahwa perempuan memiliki potensi lebih untuk menjadi manager di perusahaan.
Artikel berikut ini akan mengupas 5 alasan mengapa perempuan yang belum menikah atau yang telah menikah merupakan kandidat yang sesuai untuk menjadi seorang manager di perusahaan.
1. Kesabaran
Sama seperti anak-anak, karyawan membutuhkan kesempatan untuk belajar, menyerap dan berkembang menjadi karir mereka. Ini sebuah proses. Sebagai manajer, tugas Anda untuk menyediakan mereka dengan alat-alat dan sumber daya untuk menjadi sukses. Berkembang dalam kemampuan di pekerjaan membutuhkan waktu dan disiplin yang baik.
Sikap keibuan yang biasanya dimiliki oleh perempuan, bisa membantu bawahan Anda untuk berkembang maju mewujudkan kemampuan mereka masing-masing.
2. Empati
Setiap anak berbeda, seperti halnya setiap anggota tim Anda yang juga berbeda. latar belakang dan kepribadian mereka bervariasi. Setiap penyelesaian masalah harus didekati dengan tujuan untuk mencari cerita lengkap dan mempertimbangkan perbedaan dalam pikiran masing-masing. Perhatian dan empati merupakan bagian integral dalam mencari solusi terbaik dan bergerak maju dengan cara yang konstruktif.
3. Cerdas dalam manajemen waktu
Memiliki anak-anak secara drastis mengurangi jumlah waktu yang Anda miliki setiap harinya, sementara secara eksponensial meningkatkan tuntutan dan kewajiban yang Anda miliki. Ketika jenis-jenis peluang ditumpuk terhadap Anda, menyadari dengan cepat bahwa strategi mereka untuk mengelola waktu harus berubah untuk mengendalikan semua.
Perempuan yang telah menikah dan memiliki anak, biasanya menjadi lebih fleksibel dan sigap dalam hal menjalankan aktivitas dan melakukan semua pekerjaan yang ada.
4. Kepercayaan
Sebagai perempuan tentunya menjadi keuntungan lebih jika Anda mampu memberikan kepercayaan kepada bawahan Anda. Hal ini tentunya akan menjadi lebih terasa bagi perempuan yang telah menikah dan memiliki anak-anaka, yang secara langsung mendapatkan kepercayaan dari anak-anak mereka. Hal ini tentunya bisa memberikan keuntungan lebih bagi para bawahan Anda di tempat kerja untuk lebih percaya dan yakin kepada Anda sebagai manajer perusahaan.